Kamis, 13 Oktober 2016

Ciri-ciri Sahabat Sejati Dalam Islam

Seorang teman bercerita bahwa dirinya baru saja dimusuhi oleh teman dekatnya hanya karena dia menagih hutang yang sudah sangat lama belum dipulangkan, padahal secara ekonomi temannya mampu membayarnya.
Dilain cerita ada seorang yang dimusuhi temannya karena memutuskan untuk tidak menjadi lesbian dan berusaha menjadi muslimah yang baik, bahkan ada kisah lain seseorang yang akhirnya bermusuhan hanya karena berbeda dalam memilih partai, berbeda pendapat dalam masalah organisasi, dalam bidang cabang-cabang agama (furu’iyah) seperti masalah qunut, doa bersama, tahlilan dll
Masih banyak lagi cerita tentang putusnya persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun hanya karena masalah sepele. Yang masalah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pahala menjalin persahabatan dan dosa memutuskan persahabatan.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yang derajatnya lebih utama daripada sholat, puasa, sedekah?”
Para sahabat: ‘Mau, wahai Rasulullah!’
Beliau saw: “perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA”
(HR At-Tirmidzi)
“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.”
(HR. Muslim)
“Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri.”
(HR. Muslim dan Tirmidzi).
Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pd hari kiamat”.
Imam syafi'i berkata
“Jika engkau punya teman - yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”
Lalu bagaimana kriteria sahabat yang baik tersebut ?

Menfaat Senyuman Menurut Pandangan Islam

Didalam islam juga di terangkan tentang senyum, Rosul saja selalu memberikan contoh yang baik untuk koumnya seperti sebuah riwayat hadist di Bawah ini :

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam merupakan seorang suami yang penuh canda dan senyum dalam kehidupan rumah tangganya.. Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Dari sepenggal hadis di atas dapat kita ambil pelajaran sebuah contoh mulia dari nabi tentang sikap nabi kepada para istrinya yaitu menjadi pribadi yang selalu gembira dan wajah yang di hiasi dengan senyuman. Saya cuplikkan lagi sebuah riwayat hadist agar lebih mantap.

Diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)

Sudah tambah mantap bukan, rosul adalah orang yang di cintai oleh para sahabatnya karena memiliki budipekerti yang baik, sebuah hadis juga menerangkan bahwa "tidak di utus rosul kecuali untuk memperbaiki budipekerti" Nah salah satu budi pekerti yang selalu nabi peraktekkna adalah dengan wajah yang selalu dihiasi oleh senyuman. 

Di atas sudah di jelaskan sabda Rosull sekarang kita bahas manfaat dan keutamaan senyuman kepada orang lain berdasarakan Islam Sabda Rosull Nabi Muhammad, yuk simak baik-baik :

Indahnya Sedekah Dijalan Allah

Assalamualaikum 

Diceritakan dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Tarmidzi dan Ahmad:
Tatkala Allah Ta'ala menciptakan bumi, maka bumipun bergetar. Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat kehairanan akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya

Ketika Hidup Harus Memilih

Seekor Ulat Atau Kupu-Kupu

Perhatikanlah bagaimana seekor ulat kecil hidup!! Setiap hari dia memakan

daun yang sama karena bagi ulat daun adalah dunianya, setelah memakan satu daun, ulat itu akan merangkak ke daun berikutnya. Begitulah cara ulat hidup, suatu pandangan yang sempit bukan?

Banyak manusia menjalani hidup dengan keadaan ketidaktahuan, gagal menyadari potensi luar biasa dari keadaannya sebagai manusia. Hidup dengan kebiasaan kita , dan ini yang menjadi hidup kita. Apakah ada kebosanan rutin dalam hidup kita dari hari ke hari? Apakah kita memiliki visi yang miskin dan sempit, tanpa kekuatan dan kreativitas? Jika seperti itu bukankah kita menjalani hidup seperti ulat?

Meskipun begitu tidak semua ulat mengajarkan kita hal demikian, masih ada ulat lain; mereka yang dapat mengubah diri menjadi seekor kupu-kupu yang terbang ke angkasa, merasakan dunia yang lebih luas dan menghirup manisnya madu dari bunga-bunga.

Manusia dapat memilih untuk menjadi ulat atau kupu-kupu. Mereka yang menghargai bernilainya terlahir sebagai manusia ini memiliki potensi untuk mengubah diri.

Hanya beberapa manusia yang dapat melampaui batasan. Mereka yang mencari dengan segala usaha dan perjuangan untuk mengembangkan diri dari dalam akan meraih kesuksesan.

Merubah Hidup Dari Kualitas Pertanyaan

Untuk memaknai kalimat ini saya utarakan dengan sebuah kisah. Jadi ada seorang yang pemecah batu dan serang penjual rokok. Propesi mereka memang berbeda kehidupanya juga berbeda. Yang satu yaitu tukang batu di bekerja keras membelah dan membawa batu tentu keringat keluar bercucuran bisa satu eber namun penghasil tidak kunjung membaik. Namun ada pedagang rokok yang kejanya hanya berjualan, ngobrol sama temanya  dan main catur namun penhasilanya jauh dari tukang batu tadi mungkin dia bisa memcapai 1jt. Mereka berdua di bedakan bukan sekedar propesi tapi oleh sebuah pertanyan “bagiman pekerjaan ini bisa selesai ?” dan “bagaimna saya bisa membah penghasian?”. Dua pertanyaan ini  yang menghasilkan perbedaan. Kalau bertanya “bagiman supaya pekerjaan ini selesai?” mereka akan di sibukan pekerjaan tanpa hasil yang berimbang tidak bertambah pemasukanya katakanlah tidak nambah duit tapi, kalau bertanya “bagaimana supaya saya dapat keuntungan lebih?” maka dia akan menghasilka uang lebih. Ternyata pertanyaan menentukan kualitas kita, bahkan isi kantong kita.